Oleh Helmut Haubail
Bagaimanakah kesatuan dapat dicapai di antara orang-orang percaya? Apakah yang membuat iman kita menarik bagi keluarga kita dan dunia? Perubahan-perubahan apakah di dalam diri kita yang membuat kita menjadi saksi? Bagaimanakah kebangunan rohani menghasilkan misi?
Rekan doa saya dalam saat teduh selama empat puluh hari pernah berkata: “Saya merindukan sebuah iman yang menarik sehingga anak-anak saya juga akan mengikut Kristus.”
Mary Jones, seorang gadis dari Wales, pergi seminggu sekali ke sebuah keluarga yang jauh untuk membaca Alkitab mereka. Hal ini berlangsung dari usia sepuluh hingga lima belas tahun. Ia mencintai Alkitab dengan segenap hatinya. Ia melakukan banyak pekerjaan tambahan untuk memperoleh uang guna membeli Alkitab sendiri. Selama enam tahun dia menabung setiap sen yang ia peroleh.
Ketika dia hampir berusia enam belas tahun, Mary berjalan tanpa alas kaki sejauh dua puluh lima mil untuk menemui seorang pendeta yang padanya ia hendak membeli Alkitab. Dia mengatakan bahwa dia masih memiliki dua Alkitab, tetapi itu sudah dijanjikan kepada orang lain. Mary mulai menangis dengan sedih. Pendeta itu bertanya kepadanya mengapa dia menangis. Jadi dia mengatakan kepadanya bagaimana ia telah menabung selama enam tahun untuk membeli Alkitab. Pendeta tidak tega untuk menolak dan mengizinkannya untuk memiliki Alkitab. Dengan sangat gembira, ia pulang ke rumah.
Apakah Alkitab menarik baginya? Apakah iman menarik bagi gadis ini? Kebetulan, kejadian ini terjadi pada tahun 1800. Pengalaman ini sangat mengesankan sang pendeta sehingga ia mengambil langkah untuk mendirikan lembaga Alkitab pertama di seluruh dunia, British and Foreign Bible Society. Kemudian, banyak perkumpulan Alkitab lainnya didirikan.
Dan semua ini terjadi karena seorang gadis muda sangat mencintai Alkitab sehingga ia mengabdikan hidupnya untuk mendapatkannya. Iman yang menarik memiliki dampak.
Pengertian dari kata “Menarik”
Kamus mengartikan menarik sebagai memanggil, menawan, memesona, diinginkan. Siapa yang tidak ingin memiliki iman seperti itu? Saya percaya setiap orang yang sungguh-sungguh memikirkannya pasti ingin memiliki iman yang menawan dan memesona.
Bagaimana saya bisa menginginkan iman seperti itu? Seperti apa semestinya iman itu? Iman itu harus memberikan fondasi yang kokoh dan dapat diandalkan bagi kehidupan. Iman itu harus didasarkan pada kebenaran, bukan pada kesalahan atau kebohongan. Iman itu harus didasarkan pada wahyu Allah kita yang penuh kasih dan bijaksana, tidak bercampur dengan doktrin manusia, sehingga dapat melayani kepentingan kita. Iman itu harus sepenuhnya meyakinkan dan membawa sukacita yang besar.
Iman itu harus memberikan keuntungan yang nyata bagi kehidupan kita. Iman itu harus dapat menopang saya dalam keadaan sulit—dalam keadaan sakit, kesusahan, dan kematian. Iman itu harus membawakan pengharapan untuk kekekalan.
Semua hal ini berkaitan dengan apa yang terjadi di dalam diri kita sendiri. Namun, iman yang menarik seharusnya memiliki pengaruh yang lebih jauh. Rekan doa saya berkata, “Saya merindukan iman yang menarik sehingga anak-anak saya juga akan mengikut Kristus.” Iman yang menarik seharusnya membuat orang yang kita kasihi daorang lain tertarik dan ingin memilikinya juga bagi diri mereka sendiri.
Apakah yang dimaksud dengan iman yang menarik?
Iman yang menarik adalah Kekristenan rohani—kehidupan dengan Yesus Kristus di dalam diri melalui Roh Kudus. Kita harus mengingat ayat Alkitab berikut ini: “Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih… supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” (Efesus 3:16, 17, 19).
Ayat-ayat ini mengatakan bahwa Roh Allah menguatkan kita dan dengan demikian Kristus hidup di dalam kita dan akan menyatakan sifat kasih-Nya di dalam diri kita. Hal ini membebaskan belenggu diri kita. Kita mengalami kemerdekaan mulia sebagai anak-anak Allah.
Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6) Ketika Yesus ada di dalam hati melalui Roh Kudus, maka Dia juga adalah jalan saya kepada Bapa, penuntun saya kepada kebenaran. Dia adalah sarana untuk mencapai kualitas hidup yang tertinggi.
Bagaimanakah Yesus menggambarkan iman yang menarik?
Yesus berbicara tentang kepenuhan yang tidak dapat diberikan siapa pun. Itu adalah kedamaian batin yang mendalam dan sukacita yang nyata, karena Allah yang pengasih dan damai diizinkan untuk tinggal di dalam hati. Kondisi ini tidak bergantung pada keadaan eksternal; namun, kondisi ini bergantung pada kepercayaan dan iman seperti anak kecil kepada kuasa Allah. Paulus menulis kepada para pengikut Yesus: “Supaya kamu dipenuhi segala kepenuhan Allah.” (Efesus 3:19b).
Yesus di dalam hati kita. Inilah yang kita butuhkan, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia.” (Kolose 2:9,10). Inilah puncak tertinggi yang dapat kita capai dalam hidup ini. Inilah yang Tuhan ingin berikan kepada kita karena kasih-Nya yang besar.
Perempuan di sumur Yakub mengalami hal ini. Yesus menggunakan sebuah contoh dari kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan penggenapan kerinduan ini. Pada masa itu, air adalah salah satu hal yang paling berharga dan penting bagi kebutuhan manusia. Melalui Yesus, kita sampai pada “mata air yang terus memancar sampai kepada kehidupan kekal” (Yohanes 4:14), yang berarti kita dapat minum dari mata air ini dan kerinduan kita akan terpuaskan.
Semua orang merindukan kebahagiaan. Mereka tidak tahu bahwa pada kenyataannya itu adalah kerinduan akan hubungan pribadi dengan Tuhan, karena menurut Pengkhotbah 3:11, “Ia (Tuhan) memberikan kekekalan dalam hati mereka.” Barangsiapa yang belum menemukan persekutuan yang intim dengan Tuhan memiliki kekosongan di dalam hatinya, menurut Blaise Pascal. Akibatnya, orang-orang selalu merindukan lebih dan lebih lagi.
Yesus mengundang kita untuk beriman kepada-Nya, untuk percaya kepada-Nya. Hasilnya akan terlihat jelas dalam diri orang yang percaya, karena “dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yohanes 7:38). Mereka memiliki kehidupan yang melimpah, karisma yang menarik, dan mereka memberikan pengaruh yang akan menguatkan orang lain.
Iman yang menarik adalah kehidupan yang melimpah dan terpenuhi di dunia ini dan bahkan di pada kekekalan yang lebih besar dan tak terbayangkan.