Di dalam krisislah tabiat itu dinyatakan. … Ujian besar terakhir datang pada saat pintu kasihan ditutup bagi manusia, apabila sudah terlambat mencari keperluan jiwa.
Allah memang mempunyai hari pembalasan kepada bangsa-bangsa. Berabad-abad lamanya sepanjang sejarah dunia ini pekerja-pekerja kejahatan telah menimbun amarah sampai kepada hari murka itu; dan ketika tiba waktunya bahwa kejahatan sudah bertimbun-timbun sampai batas kemurahan Allah, maka habislah kesabaranNya. Apabila perhitungan-perhitungan dalam buku catatan sorga yang dijumlahkan harus menunjukkan jumlah pendurhakaan yang lengkap, maka murka akan datang, tidak disertai dengan kemurahan, dan kemudian akan kelihatan betapa dahsyatnya kalau tidak mengindahkan kesabaran ilahi. Krisis ini akan datang ketika bangsa-bangsa bersatu untuk meniadakan hukum Allah.
Waktunya akan datang apabila orang-orang benar akan tergerak untuk dimeteraikan bagi Allah oleh karena bertimbunnya kejahatan. Tidak ada yang lain kecuali kuasa ilahi yang dapat menahan kecongkakan setan yang bersatu dengan orang-orang jahat; tetapi pada saat gereja berada dalam bahaya yang paling besar doa yang paling bersungguh-sungguh akan dilakukan oleh umat yang sisa demi keselamatan gereja itu, dan Allah akan mendengar serta menjawab pada saat itu juga apabila kesalahan orang durhaka telah sampai ke puncak ketinggiannya. Ia akan “membenarkan hal orang-orang pilihanNya yang menyeru Dia siang malam, meskipun dengan lambatnya kepada mereka itu.”
Penggantian yang palsu dengan yang benar adalah tindakan terakhir dalam drama itu. Bilamana penggantian ini menjadi universal, maka Allah akan menyatakan diriNya sendiri. Apabila hukum-hukum manusia ditinggikan di atas hukum Allah, apabila kuasa-kuasa bumi ini mencoba memaksa manusia untuk memelihara hari pertama dalma minggu, maka ketahuilah bahwa waktunya sudah tiba bagi Allah untuk bertindak. Ia akan muncul dalam kemuliaanNya, dan akan menggoncangkan bumi dengan mengerikan. Ia akan keluar dari tempatNya untuk menghukum penduduk dunia atas kejahatan mereka. Bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah atasnya, dan tidak lalgi menutup orang-orang yang mati terbunuh di sana.
Maranata Hal. 262