Amazingfacts.id: Masa kecil Rica adalah masa kecil yang dianggap sempurna oleh banyak orang. Sebagai anak tunggal, ia diperlakukan sebagai seorang putri, dan kerabatnya memujinya untuk semua hal yang ia lakukan.
membuang-buang waktu
“Saya terpapar dengan hal-hal yang bersifat materi, dan saya puas bermain video game, pergi ke mal, dan melakukan perjalanan.” Meskipun Rica dibiarkan terjebak dalam kegiatan duniawi, ibunya membacakan Alkitab untuknya setiap hari dan mendorongnya untuk berdoa setiap malam. Namun Rica merasa bahwa setia kepada Tuhan hanya membuang-buang waktu.
“Sebagai seorang anak, saya tidak berpikir bahwa semua itu penting. Saya merasa bahwa, sebagai seorang Katolik, saya adalah milik kerajaan Allah, jadi apa bedanya jika saya nakal atau mengucapkan kata-kata yang tidak baik selama saya memiliki agama? Tuhan tidak akan pernah menolak saya.”
tekanan dalam keluarga
Namun, ketika Rica mencapai kelas empat SD, dunianya berubah drastis. “Keluarga saya mulai berantakan. Pengasuh saya yang merawat saya sejak saya lahir meninggalkan saya, dan saya dilarang untuk berbicara dengannya lagi. Teman-teman saya menipu saya, dan gadis-gadis jahat di sekolah merundung saya dan menghakimi saya karena penampilan fisik saya.”
Karena tekanan dalam keluarga, ibu dan pengasuh barunya sering kali mengarahkan kemarahan mereka kepadanya. “Mereka menyuruh saya untuk diam,” kenang Rica, “karena saya terlalu banyak bicara dan mereka menyebut saya tidak dewasa dan bodoh. Saya tenggelam dalam depresi dan menjadi ingin bunuh diri.”
berpaling dari tuhan
Pergolakan dalam hidup Rica menyebabkan dia berpaling dari Tuhan. “Saya memelototi altar dan membuang Alkitab,” katanya. “Setiap kali saya diundang ke gereja, saya akan tidur sepanjang waktu. Kepribadian saya yang ekstrovert menjadi tertutup, penuh dengan penderitaan dan kemarahan. Saya menjadi pemberontak dan mengembangkan kepribadian tomboi dari teman-teman laki-laki yang baru saya kenal di sekolah.”
Dia juga diperkenalkan dengan sumpah serapah dan kenajisan. “Saya menjadi kecanduan pornografi, dan pikiran saya dipenuhi dengan nafsu. Setiap hari saya menyayat kulit saya dan hanya menangis di depan cermin, bertanya kepada Tuhan mengapa Dia meninggalkan saya. Saya mengatakan kepada Tuhan untuk mengambil nyawa saya dan membuang saya dari dunia ini.”
Renungkan: Dapatkah Anda memikirkan waktu dalam hidup Anda ketika Anda merasa Tuhan telah meninggalkan Anda? Baca ayat-ayat Alkitab di bawah ini untuk menemukan kasih Tuhan bagi Anda.
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? Yehezkiel 33:11.