“Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku” (Markus 14:6).
Pada pesta itu Juruselamat duduk di satu sisi meja bersama Simon, yang telah disembuhkan dari penyakit menjijikkan, dan Lazarus, yang telah dibangkitkannya dari kematian ada di sisi lainnya. Marta melayani di meja itu, tetapi Maria mendengarkan dengan sungguh-sungguh pada tiap kata yang keluar dari bibir Yesus. Dalam kemurahan-Nya Yesus telah mengampuni dosa-dosa Maria, yang sangat banyak dan menyedihkan. Lazarus, saudara laki-laki yang disayanginya, telah dipanggil dari liang kubur dan dikembalikan kepada keluarganya oleh kekuatan Juruselamat; dan hati Maria dipenuhi dengan rasa syukur. Ia rindu melakukan satu kehormatan bagi-Nya. Dengan pengorbanan pribadi yang besar ia telah membeli satu buli-buli pualam berisi minyak berharga untuk mengurapi Yesus pada kematian-Nya. Sekarang, setelah memegang buli-buli itu di tangannya, ia dengan perlahan memecahkannya dan mencurahkan isinya ke atas kepala dan dahi Tuhannya.
“Ketika para muridnya melihat itu, mereka marah dengan berkata, Untuk apakah pemborosan ini?” Yudas adalah yang pertama kali mengatakannya, dan yang lain mengikuti perkataannya…. Yesus melihat Maria menyingkir dengan rasa malu, menduga akan mendengar teguran dari Dia yang ia kasihi dan puja. Tetapi sebagai gantinya ia mendengar kata-kata penghargaan. “Mengapa kamu menyusahkan wanita itu?” kata Kristus. “Ia telah melakukan suatu perbuatan baik kepada-Ku.”… “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.”… Kristus senang dengan keinginan Maria yang sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhannya…. Keinginan Maria melakukan pelayanan ini lebih berharga bagi Kristus daripada semua minyak berharga di dunia, karena itu mengungkapkan penghargaannya kepada Penebusnya.