Amazingfacts.id: Banyak orang yang jujur dan tulus mengalami kesulitan untuk menerima beberapa ayat Alkitab.
Penghakiman Di Perjanjian Lama
Diantara ayat-ayat tersebut seperti yang memerintahkan bangsa Israel untuk memusnahkan seluruh bangsa, baik pria, wanita, dan anak-anak. Mereka melihat adanya dikotomi antara gambaran Yesus dalam Perjanjian Baru dan apa yang tampak sebagai Tuhan Perjanjian Lama yang penuh dendam yang memerintahkan pembantaian massal.
Pertama, izinkan saya untuk mengatakan bahwa kita semua seharusnya merasa sulit untuk membaca kisah-kisah tentang orang-orang yang dibinasakan di dalam Alkitab. Ini tidak dimaksudkan untuk menjadi bacaan yang menyenangkan.
Perhatikan apa yang Alkitab katakan: “Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?” (Yehezkiel 33:11).
Penghakiman Di Perjanjian Baru
Sebenarnya, beberapa pernyataan yang paling penuh kasih karunia di dalam Alkitab ditemukan di dalam Perjanjian Lama dan beberapa penghakiman yang paling keras dikatakan di dalam Perjanjian Baru (lihat Wahyu 16).
Pada zaman Israel, umat Allah sering bertemu dengan orang-orang yang memiliki agenda sederhana, “Membunuh atau dibunuh.” Salah satu kelompok seperti itu adalah orang Amalek. Bangsa yang berbahaya ini bertekad untuk menghancurkan Israel, menyerang umat Tuhan dari belakang setelah mereka keluar dari Mesir, dengan menargetkan orang-orang tua dan yang paling lemah.
Mereka juga mempraktikkan beberapa ritual yang paling keji dengan binatang, yang tidak layak untuk diulangi di sini.
Demonstrasi Kasih Allah
Beberapa ahli menunjukkan bahwa praktik-praktik ini membuat mereka menjadi umat yang sangat sakit. Untuk melindungi umat-Nya, Tuhan memerintahkan Israel untuk membawa penghakiman yang sempurna atas bangsa ini.
Tuhan adalah Allah yang panjang sabar. Dia tidak hanya memberikan kesempatan kepada bangsa-bangsa untuk bertobat, tetapi Israel juga harus menerima orang asing yang ingin bergabung dengan umat Allah.
Gambaran tentang Allah yang pendendam yang senang memusnahkan manusia secara acak adalah pandangan yang menyimpang yang diberikan kepada kita oleh orang-orang yang skeptis yang siap menyalahkan Allah atas segala sesuatu. Membawa penghakiman yang benar terhadap kejahatan sebenarnya adalah sebuah demonstrasi kasih Allah.
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. 2 Petrus 3:9.