Amazingfacts.id: Deskripsi Yohanes dalam ayat hari ini mengingatkan kita pada perubahan rupa Yesus: “Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.” (Matius 17:2).
Perubahan Rupa Kristus
Perubahan rupa Kristus merupakan pratanda “kemuliaan-Nya yang besar” (24:30) pada kedatangan-Nya yang kedua kali, sebuah perubahan fisik yang ajaib yang secara singkat mengungkapkan keilahian-Nya kepada beberapa murid-Nya yang paling dekat, di mana Yohanes adalah salah satunya.
Bandingkan juga dengan gambaran serupa yang diberikan Daniel tentang Allah Bapa dalam penglihatannya: “Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar.” (Daniel 7:9).
Adegan Allah yang bertakhta dalam kemuliaan-Nya yang tak terselubung ini digambarkan lagi dalam Wahyu 20:11: “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.”
Karakter Kristus Menyelamatkan Manusia
Namun, mungkin aspek yang paling menyentuh dari ayat hari ini adalah singgungannya terhadap karakter Kristus. Oleh belas kasihan Kristus, “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” (Yesaya 1:18). Pengorbanan Kristus telah membasuh Anda sehingga Anda menjadi “lebih putih seperti salju” (Mazmur 51:7).
Namun, itu juga merupakan “api pemurni” (Maleakhi 3:2) yang mengubah karakter Anda, memurnikannya dari dosa. “Mata-Nya mengamat-amati, sorot mataNya menguji anak-anak manusia” (Mazmur 11:4), karena hanya Dia yang dapat melihat ‘apa yang tampak dari luar’ untuk ‘[melihat] ke dalam hati’ (1 Samuel 16:7).
Sesungguhnya, “tidak ada satu pun makhluk yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberi pertanggungan jawab” (Ibrani 4:13). “Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya” (Mazmur 33:18).
Upah Bagi Yang Menolak Dia
Namun sebaliknya, mereka yang telah menolak kasih karunia-Nya dan menolak untuk mengakui dosa-dosa mereka tidak akan sanggup untuk melihat-Nya ketika Ia datang kembali; mereka akan berseru “kepada gunung-gunung dan batu-batu karang itu: ‘ Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas tahta dan terhadap murka Anak Domba.’” (Wahyu 6:16).
Oh Tuhan, saya berdoa agar mata-Mu yang maha melihat melihat ke dalam hati saya dan menyingkapkan apa pun yang menghalangi saya untuk menerima-Mu dengan sukacita pada saat kedatangan-Mu yang kedua kali.
Untuk Studi Lebih Lanjut: Ayub 9:29-31; Lukas 22:61, 62; Wahyu 19:12.
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mataNya bagaikan nyala api. Wahyu 1:14.